Masalah Kalimat:Kesalahan Struktur, Diksi, dan Ejaan #2


2.        Kesalahan Diksi
Di dalam kemyataaan tidak sedikit ditemukan kalimat tidak grmatikal yang disebabkan oleh penggunaan kata secara tidak tepat. Bidang pemilihan kata itu disebut diksi. Jadi, kesalahan diksi ini meliputi kesalahan kalimat yang disebabakan oleh kesalahan penggunaan kata. Berikut contoh-contohnya.

1.1    Pemakaian Kata Tidak Tepat
Ada beberapa kata yang digunakan secara tidak tepat. Kata dari atau daripada sering digunakan secara tidak tepat, seperti contoh berikut.

(11)          Hasil daripada penjualan saham akan digunakan untuk memperluas bidang usaha.

(11a) Hasil penjualan saham akan digunakan untuk memperluas bidang usaha.

Kalimat (11) itu sebahrusya tanpa kata daripada, seperti pada (26a) karena kata daripada digunakan untuk membandingkan dua hal. Misalnya, tulisan itu lebih baik daripada saya. Di dalam kalimat berikut juga terdapat pemakaian kata secara tidak tepat.

Pemakaian kata tidak tepat

(12)          Sebagian dari kekayaan pengusaha itu diserahkan kepada yayasan yatim piatu.

Perbaikan

(12a) Sebagian kekayaan pengusaha itu diserahkan kepada yayasan yatim piatu.

1.2    Penggunaan Kata Berpasangan
Ada sejumlah kata yang penggunaannya berpasangan (konjungsi korelatif), seperti baik ... maupun ..., bukan ... melainkan ..., tidak ... tetapi ..., antara ... dan ... berikut contohnya.

Penggunaan kata berpasangan yang tidak tepat

(13)   Baik  pedagang ataupun konsumen masih menunggu kepastian harga sehingga tidak terjadi transaksi jual beli.

(14)       Bukan harga sembilan bahan pokok yang mengalami kenaikan harga tetapi harga produk yang menggunakan ahan baku impor.

(15)   Sebagai pedagang tidak menaikkan harga melainkan menimbun sebagian barang dagangannya.

(16)    Antara kemauan konsumen dengan kemauan pedagang terdapat perbedaan dalam menentukan kenaikan harga.

Perbaikan

(13a) Baik  pedagang maupun konsumen masih menunggu kepastian harga sehingga tidak terjadi transaksi jual beli.

(14a) Bukan harga sembilan bahan pokok yang mengalami kenaikan harga melainkan harga produk yang menggunakan ahan baku impor.

(15a) Sebagai pedagang tidak menaikkan harga tetapi menimbun sebagian barang dagangannya.

(16a) Antara kemauan konsumen dan kemauan pedagang terdapat perbedaan dalam menentukan kenaikan harga.

1.3         Penggunaan Dua Kata
Di dalam kenyataan terdapat penggunaan dua kata yang makna dan fungsinya kurang lebih sama. Penggunaan dua kata scara serentak ini tidak efisien. Kata-kata yang sering dipakai secara serentak itu, bahkan pada posisi yang sama, antara lain ialah adalah merupakan, agar supaya, demi untuk seperti misalnya, atau daftar nama-nama, seperti terlihat pada contoh berikut.

Penggunaan dua kata tidak benar

(17)          Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia adalah merupakan keewajiban kita semua.

(18)          Agar supaya kita dapat mencapai hasil yang baik marilah kita bermusyawarah dulu.

(19)       Mulai sekarang marilah kita tingkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia demi untuk masa depan bangsa Indonesia.

(20)      Bersama surat ini saya lampirkan daftar nama-nama calon peserta penataran guru.

Perbaikan

(17a) Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia adalah kewajiban kita semua.

(17b) Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia merupakan keewajiban kita semua.

(18a) Agar kita dapat mencapai hasil yang baik marilah kita bermusyawarah dulu.

(18b) Supaya kita dapat mencapai hasil yang baik marilah kita bermusyawarah dulu.

(19a) Mulai sekarang marilah kita tingkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia demi masa depan bangsa Indonesia.

(19b) Mulai sekarang marilah kita tingkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia untuk masa depan bangsa Indonesia.

(20a) Bersama surat ini saya lampirkan daftar nama calon peserta penataran guru.

(20b) Bersama surat ini saya lampirkan nama-nama calon peserta penataran guru.

1.4         Penghubung Antarkalimat dan Kata Maka
Kata maka sering menyertai ungkapan penghubung antarkalimat, seperti sehubungan dengan itu maka, oleh karena itu maka, dengan demikian maka, sebagaimana terlihat pada contoh berikut.

(21)      Sehubungan dengan itu maka suatu penelitian harus dibatasi secara jelas supaya simpulannnya terandalkan.

(22)      Oleh karena itu maka perencanaan penelitian harus disusun berdasarkan observasi lapangan.

(23)      Dengan demikian maka rencana yang disusun dapat dilaksanakan dengan baik.

Contoh kalimat-kalimat itu banyak terdapat dalam ragam bahasa lisan. Kata maka pada kalimat-kalimat itu dtiadakan dan digunakan tanda koma karena kata maka tidak menyandang fungsi atau unsur penghubung antar kalimat itu ditiadakan sehingga kata maka menjadi penghubung antarkalimat; dan susunan kalimat menjadi gramatikal.

(21a) Sehubungan dengan itu, suatu penelitian harus dibatasi secara jelas supaya simpulannnya terandalkan.

(21b) Maka, suatu penelitian harus dibatasi secara jelas supaya simpulannnya terandalkan.

(22a) Oleh karena itu, perencanaan penelitian harus disusun berdasarkan observasi lapangan.

(22b)  Maka, perencanaan penelitian harus disusun berdasarkan observasi lapangan.

(23a)  Dengan demikian, rencana yang disusun dapat dilaksanakan dengan baik.

(23b)  Maka, rencana yang disusun dapat dilaksanakan dengan baik.

Ungkapan penghubung yang mengawali kalimat-kalimat itu adalah unsur penghubung yang menyatakan pertalian dua kalimat seperti pada contoh berikut. Kalimat (21a) atau (21b) merupakan kelanjutan dari (21i).

(21i) kebanyakan hasil penelitian tidak dapat diandalkan karena terlampau luas cakupan analisisnya.

(21a) Sehubungan dengan itu, suatu penelitian harus dibatasi secara jelas supaya simpulannnya terandalkan.

(21b) Maka, suatu penelitian harus dibatasi secara jelas supaya simpulannnya  terandalkan.

1.5         Peniadaan Preposisi
Di dalam kenyataan penggunaan bahasa, orang sering tidak menyatakan unsur preposisi yang menyertai verba. Verba yang disertai preposisi itu kebanyakan berupa verba intransitif. Berikut dikemukakan beberapa contoh verba tanpa preposisi.

(24)      Mereka pergi luar kota beberapa hari yang lalu.

(25)      Mahasiswa di kelas ini terdiri 20 pria dan 25 wanita.

(26)      Jumlah itu sesuai keadaan dan fasilitas yang tersedia.

Verba pengisi predikat kalimat-kalimat tersebut perlu dilengkapi dengan presposisi sehingga menjadi lebih jelas pertalian maknanya dan kalimat itu menjadi gramatikal.

(24a)  Mereka pergi ke luar kota beberapa hari yang lalu.

(25a)  Mahasiswa di kelas ini terdiri atas 20 pria dan 25 wanita

(26a)  Jumlah itu sesuai dengan keadaan dan fasilitas yang tersedia.


Bersambung....    (lama-lama kayak jadi sinetron yah, heehe)


0 komentar:

Posting Komentar