Seperti lukisan dua tahun lamanya
Dalam peta ilusi mata ingatan
Bola hitam melirik tajam Tuhannya
Butir-butir sandi tergulung dalam genggaman
Andaroa:
Sepi hening mengakar di pagi senja
Antara totombe-baobao: kau yang terjaga
Jauh di dalam lingkaran mandonga
Sejalan riak air mata sungai pohara
Pohon-pohon menjulang pulang aroma sagu
Mengais pasir karun lokasi batu
Menggigit keringat karat harapan seribu
Melahirkan pinisi dan duria sambil berkata “Inilah anak-anakku”
Kendari, 2010
Andaroa
Diposting oleh
Nono's Blog
di
11.06
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar